Mitra Pasuruan - Sampah
memang kerap menjadi persoalan serius hampir di setiap kota. Tak terkecuali di
Kota Pasuruan. Setiap harinya, tak kurang dari 25 ton sampah yang terkumpul
dari berbagai tempat untuk ditimbun di tempat pembuangan akhir (TPA)
Blandongan.
Hampir
setiap waktu pula, truk kontainer sampah terlihat lalu lalang di sekitaran area
TPA. Truk-truk bergiliran mengumpulkan sampah, kemudian ditimbun. Begitu
seterusnya. Timbunan sampah-sampah itu, berada di area khusus. Di
sekelilingnya, terdapat pagar besi yang menjulang tinggi. Sama tingginya dengan
timbunan sampah itu sendiri.
Sekilas,
memang tak ada yang berbeda dari pemandangan di area timbunan sampah itu.
Apalagi, dampak yang dirasakan melalui indera penglihatan dan penciuman kita.
Kumuh? Tentu. Berbau? Sudah pasti. Namun, semua itu memang wajar. Karena di
sana terdapat beragam jenis sampah. Baik limbah rumah tangga maupun limbah
pabrik.
Di
luar itu, banyak pipa paralon yang ditancapkan di antara timbunan sampah lapis
bawah. Pipa-pipa itu tersambung satu sama lain hingga mengalir ke sebuah
bangunan yang berdiri di sisi selatan timbunan sampah. Tulisan ‘Rumah Gas
Metan’ terlihat jelas terpampang di bangunan terbuka itu.
Di
sana, lebih banyak lagi saluran pipa. Bahkan, ukurannya kali ini lebih besar.
Ya, di sanalah tempat penampungan energi yang dihasilkan dari sampah yang
diserap pipa-pipa dari timbunan sampah. Tak hanya saluran pipa yang tersambung,
tapi juga ditemukan mesin blower.
“Energi
gas metan itu dipasok dari instalasi pipa yang ada di timbunan sampah. Kemudian
mengalir ke rumah penampungan, kemudian ditarik menggunakan blower. Ini, yang
berfungsi untuk menyalurkan energi melalui pipa-pipa ke pemanfaat,” kata Kepala
Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan Rudiyanto.
Selama
dua tahun terakhir, pihaknya memprioritaskan pengelolaan sampah menjadi energi
itu agar dimanfaatkan masyarakat sekitar TPA. Sebab, pasokan gas metan yang tak
terbatas itu bisa digunakan untuk banyak orang. Sampai saat ini sudah ada 103
kepala keluarga yang merasakan manfaat gas metan itu.
“Memang
hasil pemanfaatan itu disalurkan ke rumah-rumah warga. Gratis. Ini memang bisa
menjadi semacam kompensasi kepada warga sekitar TPA dengan dampak yang mereka
rasakan selama ini,” kata Rudi.
0 Komentar