Mitra
Pasuruan –
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pasuruan selama 3 bulan terakhir
menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan terdapat 66 kasus DBD.
Agus Eko Iswahyudi, Kepala Bidang
Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Pasuruan
mengatakan, penurunan kasus secara drastis terjadi mulai tahun 2016, yakni dari
764 kasus menjadi 317 kasus pada tahun 2017. Sedangkan hingga akhir tahun 2018
lalu, jumlahnya terus menurun menjadi 191 kasus.
Sementara itu, warga meninggal yang
disebabkan nyamuk Aedes Aegypti ini juga menurun. Pada tahun 2018, jumlah warga
yang meninggal sebanyak 28 orang. Lalu turun menjadi 27 orang di tahun
berikutnya. Kemudian pada 2017 menjadi 13 warga saja. Di tahun 2018 jumlah
warga meninggall bahkan turun drastis menjadi 1 Dewasa dan 1 anak-anak.
“Demam berdarah itu pola musiman, dan memang
menyerang di saat musim penghujan. Maka dari itu, untuk bisa menangkal
penyebaran nyamuk DBD semakin luas, harus dilakukan langkah antisipatif,”
terangnya.
Langkah yang dimaksud adalah gerakan Gemas
Darling alias gerakan masyarakat sadar lingkungan maupun PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) yang tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
dalam menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan langkah pembarantasan
sarang-sarang nyamuk.
“Kami memberlakukan satu rumah satu kader
jumantik atau juru pemantau jentik.
Artinya, dalam setiap rumah, ada satu kader yang menjadi jumantik atau
juru pemantau jentik. Dampaknya cukup besar, terbukti dengan menurunnya kasus
DBD,” sambung dia.
“Setiap desa punya kader jumantik yang
tugasnya untuk mengawal bagaimana jumantik di rumah bisa melaksanakan himbauan
kita. Untuk daerah tinggi seperti Puspo, Tosari dan Tutur tidak ada kasus DBD,
lantaran berada di di atas 1200 m di atas permukaan air laut. DBD tidak bisa
menyerang di daerah pegunungan yang sangat tinggi,” tutupnya
“Jumantik juga berperan untuk meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi demam berdarah dengue (DBD).
Vektor penular penyakit DBD yaitu nyamuk Aedes aegypti yang senang berkembang
biak di genangan air yang bersih di sekitar lingkungan kita. Maka dari itu,
peran jumantik dan kader sangat penting,” kata Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf
saat memimpil Apel Akbar Kesiapsiagaan DBD, PSN bersama lintas sector kecamatan
dan kabupaten, serta Silaturrahmi Kader Germas Darling tingkat Kabupaten, di
Halaman Sentra Produk Unggulan, Pogar, Bangil, Kamis (21/03/2019) pagi.
0 Komentar