Mitra Pasuruan - Tidak hanya jago perang dan
jago dalam keterampilan membangun, Prajurit pilihan yang di
terjunkan dalam Satuan Penugasan TMMD sebagian bekas santri.
Di sebuah desa terpencil banyak hal yang
dapat di jadikan pelajaran dimana anak anak kampung yang masih polos dan bersih
bermain riang dan membantu kedua orang tuanya bekerja, situasi
tersebut jarang kita jumpai di perkotaan, dimana anak anak di kota
tumbuh besar dengan smartphone dan teknologi lain menyesuaikan perkembangan
jaman, sementara di desa terpencil jauh berbeda, mereka
bermain bersama tanpa mengenal smartphone dan Game, mereka olah
raga, bermain lumpur dan ada yang membantu kedua orang
tuanya, berjualan dan bekerja beternak sapi serta
berkebun, jelas beda didikan.
Hal tersebut juga terlihat dalam segi
ibadah, khususnya mengaji, anak anak di pedesaan terlihat
sibuk menghentikan aktifitas dan bergegas ke balai, atau pondok
pengajian, apabila di sekolah mereka terlambat mereka hanya
kehilangan pelajaran ilmu dunia, apabila mereka terlambat datang ke
pengajian, mereka akan di tinggal dengan ilmu agama, ujar Salahuddin ( 8
Thn ) anak Dsn gayasan Ds gunung malang Kec sumberjambe.
Melihat kondisi sperti ini tergugah untuk
ikut mengajar Personel Bintal Korem 083/Bdj Kopda Supendik.
Salah satu guru ngaji Dsn Gayasan
mengungkapkan" Saya Bangga dengan Prajurit TNI yang mau membantu saya
mendampingi anak anak murid ngaji saya, saya tidak bisa berkata apa
apa, selain saya bangga atas ke ikhlasan mereka mengajar anak murid saya dengan
tulus dan ikhlas, saya lihat para murid saya senang dan semakin
bersemangat" Ujarnya.
0 Komentar